Sunday, December 8

Auditorium

Seperti memainkan biola dengan sorot cahaya dari atas
Dikegelapan panggung auditorium yang megah
Dan ditonton oleh kursi-kursi yg tak terisi
Nada nadanya mengalir melengking menusuk tiap sudut ruang yang bundar
Berpencar mencari peraduan dan berujung bertabrakan membentuk gema
Keringat mulai pasrah menyusur lekuk dahi menuju dagu
Menetes menjentik lantai memercikan emosi yang seirama dengan melodi
Ditengah gejolak ilusi, tangannya tiba tiba berhenti mengelus-elus senar
Musik berhenti, tapi hati tetap meraung lirih
Tertunduk menghadap lantai kayu
Kemudian hanya beku membisu
Tak lagi mampu menangis untuk melepas semua siksa yang sejak tadi menjerit
Tak lagi mampu berdiri
Diam dalam ingatan kelam
Auditorium padam.

#ar037

0 comments:

Post a Comment

 
;