Wednesday, November 19

Hilang Arah

Kepalnya kaku menggenggam nyali yang tak kunjung terbulatkan
Takut mencoba kuat!
Tetes peluh jatuh menghantam bisu bertubi - tubi
Setetes setetes bergantian numbuk bumi
Takpun buatnya basah
Mereka hanya sekedar datang menyapa dan hilang
Hanya sesaat yang kemudian menguap dimusnahkan oleh panas
Tak pernah meninggalkan bekas
Dianggap tak pernah ada
Bahkan tak pernah datang peri pengayun tongkat
Menumpahkan serbuk serbuk mukzizat
Dia terlantar begitu saja berbaur tersampahkan
Tak di- dan ter- tolong
Lalu si bernyawa mulai kesal dan mulai bertanya - tanya sendiri
Memekik kencang dengan lantang
Tetap tak membuat perbedaan
Tidak ada jawaban
Tidak ada yang menjawab!
Seketika kosong
Diracuni oleh luka yang melumpuhkan nyawa
Dia sudah tidak bernyawa
Mukanya memerah oleh darah
Membabi buta menghabisi bayang gamang
Sampai sesak reda, tangis mulai deras mengalir lepas
Berkali - kali meronta ronta
Berdarah - darah oleh marah
Menunduk menghadap gelap
Membiarkan raganya habis digerogoti, pasrah
Seonggok badan tak bernyawa
Terkulai hilang arah!

#ar049

0 comments:

Post a Comment

 
;